Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keuntungan dan Kerugian Buka Toko Kelontong

Ngeblogo - Keuntungan dan Kerugian Buka Toko Kelontong. Sobat Ngeblogo, jika kemarin kita sudah membahas tentang Keuntungan dan Kerugian Menjadi Blogger dan Keuntungan dan Kerugian Menjadi Artis, sekarang Ngeblogo mencoba akan membahas tentang Keuntungan dan Kerugian Membuka Toko atau Warung Kelontong.
Contoh usaha warung kelontong Mbak Ifah/Pak Untung Pare, Danupayan, Bulu, Temanggung

Keuntungan dan Kerugian Buka Toko Kelontong

Apa itu Toko Kelontong?

Apa itu toko kelontong? Toko kelontong atau orang menyebutnya warung kelontong banyak ditemui di perumahan-perumahan menengah kebawah. Apalagi di desa-desa. 

Di pinggir-pinggir jalan raya pun banyak sekali kita jumpai toko atau warung kelontong ini. Hanya saja orang cuma sering menyebutnya warung saja. Atau kadang menyebutnya toko. 

Di tempat Ngeblogo sendiri hampir semua masyarakat cuma menyebutkan warung saja. "Kemana?". "Ke warung". Jarang atau hampir tidak pernah terdengar, "Kemana?", "Ke warung kelontong". Toko kelontong pun jarang didengar. Karena kalau toko lebih spesifik ke penjual barang tertentu. "Darimana?", "Dari toko sepatu". "Kemana?". "Ke toko jam". Itu kalau di tempat Ngeblogo. 

Penyebutan warung atau toko tersebut di tempat Anda mungkin beda lagi. Andaikata berbeda pun, kita tidak akan membahas dan mengulasnya di sini. Intinya mau menyebut toko kelontong silahkan, mau menyebut warung kelontong juga silahkan.

Baca juga: 

Pengertian Toko Kelontong atau Warung Kelontong

Kembali ke pertanyaan di atas. Apa itu toko kelontong atau warung kelontong? Untuk mendefinisikan kita lihat kamus. Untuk toko atau warungnya tidak usah kita bahas. Tinggal kelontongya. Apa itu Kelontong? 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kelontong (ke-lon-tong) memiliki dua arti:
Pertama, kelontong artinya alat kelentungan yang selalu dibunyikan oleh penjaja barang dagangan untuk menarik perhatian pembeli.
Kedua, kelontong artinya barang-barang untuk keperluan sehari-hari seperti sabun, sikat gigi, gelas, cangkir, mangkuk.

Dari kedua arti kelontong menurut KBBI diatasi, jika disandingkan dengan toko atau warung maka arti yang kedua lebih cocok. Toko kelontong atau warung kelontong adalah toko atau warung yang menjual barang-barang untuk keperluan sehari-hari seperti sabun, sikat gigi, gelas, cangkir, mangkuk, dan lain-lainnya.

Keuntungan dan Kerugian Bisnis Toko Kelontong atau Warung Kelontong

Untuk menghemat tulisan dan untuk memudahkan penyebutan, kita sebut saja warung kelontong (terlepas Anda bermazhab toko atau warung). 

Usaha warung kelontong merupakan bisnis yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang ada di desa-desa, di kota-kota (perumahan-perumahan kelas menengah kebawah), dan di pinggir-pinggir jalan dan tempat ramai yang strategis (masyarakat kelas ekonomi menengah kebawah biasanya-meskipun bisa jadi di situ sebenarnya ada bos-bos/juragan besar yang tinggal). 

Bisnis warung kelontong ini jika di desa-desa banyak yang memang dijadikan sumber mata pencahariannya dan tidak jarang pula bisnis ini (di perumahan-perumahan menengah kebawah dijadikan sampingan oleh pemiliknya, mungkin karena alasan sudah pensiun dll). 

Intinya ada yang memang murni/full/fokus untuk bisnis dan ada yang buat sampingan.

Berkaitan dengan untung ruginya, jangankan bisnis, yang bukan jenis usaha semacam bisnis saja ada untung ruginya, apalagi jika dikaitkan dengan bisnis. Perhitungan untung rugi malah bisa terbukukan. 

Modal berapa, laku berapa, tekor (rugi), ada kelebihan (untung), atau cuma balik modal? Tentu hal-hal yang berkaitan dengan perhitungan untung rugi sangatlah penting. 

Mana ada orang waras yang zaman sekarang yang ingin bisnisnya rugi. Yang diharapkan dan diusahakan tentu bisnisnya untung. Untung terus dan terus menerus. Untungnya sembilan puluh sembilan kali dan ruginya sekali saja yang diingat biasanya ruginya terus. Lupa jika sudah dikasih untung berkali-kali. Itu jika sedang lupa untuk bersyukur.

Nah, sekarang masing ke penjabaran untung ruginya membuka usaha warung kelontong. Sepanjang pengalaman Ngeblogo dari melihat dan kadang ikut membantu melayani pembeli di warung kelontong milik kakak Ngeblogo, bisnis warung kelontong jika laris manis lebih banyak untungnya daripada ruginya. Mungkin bisa kita sebutkan beberapa diantaranya berikut ini:

Keuntungan Buka Warung Kelontong:

- Dapat pemasukan setiap hari

Karena warung kelontong menyediakan barang-barang kebutuhan setiap hari, jika setiap hari dibuka tentu akan ada pemasukan uang setiap harinya. 

Dari uang yang didapat itu nanti modal diputarkan kembali untuk kulakan lagi. Jika dapat keuntungan yang banyak, sebagian untuk menambah modal kulakan, yang lainnya buat keperluan sehari-hari dan usahakan ada yang ditabung. 

Dengan cara begini modal kulakan akan semakin banyak dan bertambah, kebutuhan sehari-hari terpenuhi, tabungan untuk kebutuhan yang mendesak dan dengan tiba-tiba juga ada. 

Dan tentunya jangan lupa dengan infaq atau sedekahnya. Agar Rizki terus bertambah dan berkah. "Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan".

- Dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari

Melayani kebutuhan orang lain tapi tidak lupa melayani kebutuhan keluarga. 

Berhubung barang-barang yang dijual adalah barang-barang untuk keperluan sehari-hari, maka apa yang dibutuhkan oleh keluarga sendiri seperti beras, sayuran, lauk pauk, sabun, kopi, teh, gula, dan lain-lainnya otomatis bisa langsung tersedia.

- Mendapatkan barang dengan harga lebih murah

Jika kulakan di pasar, pelaku bisnis warung kelontong biasanya mendapatkan harga yang lebih miring, lebih murah daripada orang lain yang belanja di pasar tapi bukan pelaku bisnis warung kelontong. Kenapa? 

Karena penjual di pasar tahu, apa yang dibeli oleh pelaku bisnis warung kelontong akan dijual lagi (meskipun akan dipakai sendiripun juga  akan disamakan). 

Bagi penjual-penjual di pasar, pelaku bisnis ini adalah termasuk partner bisinis mereka. Ikut dalam perputaran lingkaran bisnis jual beli. 

Jika dikasih harga sama dengan orang lain, tentu pelaku bisnis warung kelontong akan beralih pindah kepada penjual yang memberikan harga lebih murah. 

Akhirnya berlakulah hukum tidak tertulis bagi penjual di pasar, "Harga jual kepada pelaku bisnis warung kelontong berbeda dengan harga pembeli biasa". Karena pelaku bisnis warung kelontong selama warung kelontongnya buka, akan jadi pelanggan setia.

- Jadi orang pertama yang dapat barang terbatas

Jika barang yang dijual tinggal satu-satunya, dan pas itu merupakan barang yang dibutuhkan oleh anggota keluarga (untuk tugas sekolah misalnya) maka anggota keluarga adalah orang pertama yang berpeluang mendapatkan barang tersebut. 

Jika pada waktu bersamaan ada pembeli yang butuh, tinggal: Maaf, kok sudah habis. Jika berkenan, nanti atau besok insyaaAllah saya belikan/kulakan lagi." 

Bukan bohong, karena memang tinggal satu-satunya dan untuk dipakai sendiri.

Jika pembeli tersebut bersabar, akan mau menunggu, apalagi jika itu warung satu-satunya yang jual barang tersebut. Jika tidak bersabar ya biar beli di tempat lain. Namanya rejeki sudah ada yang ngatur kan?

- Bisa ditambahkan sendiri (terutama jika Anda pelaku usaha warung kelontong)

Kerugian Bisnis Warung Kelontong

Seperti di atas sudah disebutkan, secara untung rugi, jika warung kelontong laris akan lebih terasa banyak untungnya daripada ruginya. 

Dalam bisnis-bisnis lainnya mungkin juga seperti itu. Jika sukses, perasaan rugi tertutup oleh kesuksesannya. Kecuali kalau tidak pernah mau bersyukur.

Tapi jika dipaksa untuk dipaparkan, berikut ini beberapa kerugian yang dirasakan pelaku usaha warung kelontong (sebenarnya lebih cocok "tantangan atau resiko bisnis warung kelontong" alias bukan kerugian sih. Cek saja langsung:

- Terganggu waktu istirahatnya

Jika yang terlibat dalam bisnis ini sendirian, akan terasa sekali. Apalagi jika bukanya non stop (kecuali pas jam tidur malam). 

Sedang enak-enak tiduran tiba-tiba ada suara, "Assalamu'alaikum", "Kelanuwuuuun", "Permisiiiii", "Spadaaaa", dan ucapan-ucapan lainnya. Kalau tidak suara ketokan, "Tok-tok-tok". 

Kan tidak enak banget jika itu pas capek-capeknya. Begitu bangun yang beli anak kecil, "Mau beli permen lima ratus rupiah". 

Ndak mungkin kan akan dijitak? Jika njitak, situ sehat?

Apalagi di desa-desa, warung kelontong yang buka siang, tutup malam pun pada jam-jam tertentu, ketika sudah tidur pulas, kadang ada orang yang ketuk-ketuk pintu sambil manggil-manggil supaya dibukakan. Untuk apa? Beli obat sakit gigi mislanya. Atau beli mie instan karena kelaparan. 

Mau tidak dibukakan dia lagi sakit atau kelaparan, mau dilayani sudah full ngantuk. 

Belum lagi undang-undang tidak tertulis yang berbunyi "Pembeli adalah raja". Bagaimana coba? 

- Kalah dengan keinginan orang lain

Jika ada barang tinggal satu-satunya, terus anggota keluarga ada yang menginginkan barang tersebut (entah barang untuk dipakai atau makanan/minuman untuk dimakan/diminum), pada saat bersamaan ada pembeli yang juga menginginkan barang tersebut, maka biasanya anggota keluarga akan mengalah. Alias pembeli lebih diutamakan. 

Dengan pikiran, keinginannya juga bisa dipenuhi. Karena keinginan beda dengan kebutuhan, seperti yang sudah disebutkan di bagian keuntungan. Di situ yang dibahas kebutuhan, bukan keinginan.

- Dibeli dengan cara hutang

Sudah jamak disana-sini, ibarat ada gula ada semut. Di wilayah yang ada warung warung kelontongnya, di sana ada orang yang hutang. 

Jika sekali dua kali, untuk warung kelontong bisa dianggap wajar. Tapi jika berkali-kali dan jadi hobi, bisa mengganggu perputaran bisnis jual belinya. Apalagi jika dalam jumlah besar. Bisa-bisa mandeg kulakan. 

Dan anehnya, jika orang yang berhutang tersebut ditagih, kadang malah marah-marah. Bukan yang ngasih hutangan nagih sambil marah-marah, eh malah yang punya hak (pemilik warung) yang kena semprot. 

Dan jika ditagih terus menerus, biasanya orang tersebut tidak akan datang lagi alias pindah ke warung kelontong lainnya. Untuk apa? Ya untuk nabung hutang lagi. Namanya juga hobi. Sudah tak kan merasa bersalah lagi.

Diantara kerugian yang dialami, barangkali ini yang berat. Terasa lahir batin. Hahaha. Adapun kerugian yang lainnya bisa disiasati.

- Selanjutnya bisa Anda tambahkan sendiri 

(Sekali lagi terutama jika Anda pelaku usaha warung kelontong. Jika bukan, ikut menambahi juga tidak apa-apa).

Demikian tulisan Ngeblogo yang membahas tentang "Keuntungan dan Kerugian Buka Toko Kelontong". Semoga bermanfaat dan bisa dijadikan pertimbangan bagi pembaca atau blogger yang ingin memiliki usaha bisnis sampingan warung kelontong. Jika di tempat pembaca belum ada, tidak ada salahnya mencoba usaha ini. Happy bisnis always.
Mei Inarti
Mei Inarti Seorang Guru Sekolah dan Ibu Rumah Tangga

1 comment for "Keuntungan dan Kerugian Buka Toko Kelontong"

  1. Sebaiknya toko kelontong gunakan software kontrol stok "MiniMart", GRATIS SEPENUHNYA LHOO .....

    Silahkan download langsung software kontrol stok "MiniMart" di sini :
    https://helloyud.blogspot.com/2016/12/aplikasi-pertokoan-minimart.html

    ReplyDelete
Blogger Widgets
close